(BANJARNEGARA) - Gedung Unit Pengelola Kecamatan (UPK) Banjarmangu yang terletak di Jalan Banjarmangu - Wanadadi, Kamis (31/03) diresmikan penggunaannya oleh Bupati Banjarnegara Drs. Ir. Djasri, MM, MT.
Gedung yang difungsikan sebagai pusat kegiatan UPK dalam mengelola kegiatan program pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat tersebut berdiri di atas tanah seluas 392 m2.
Tanah yang terletak di lokasi strategis tersebut dibeli dengan harga Rp 87.150.000;- Sedangkan total biaya pembangunan gedung utama seluas 9 m x 12 m dan bangunan kamar mandi dan dapur seluas 4 m x 4 m adalah sebesar Rp 217.764.900;- “Pembangunan gedung dimulai pada tanggal 24 Desember 2010 dan selesai pada tanggal 26 Maret 2011” kata Sugeng Rahardjo Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD).
Pembangunan Gedung UPK ini, lanjut Sugeng, memang telah direncanakan sejak lama oleh Pengelola UPK yang berdiri pada tahun 2003 seiring dengan pengembangan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Hal tersebut dikarenakan jumlah anggota penerima manfaat kegiatan yang dikelola UPK telah berkembang semakin banyak, sehingga tempat yang lama di ruang depan rumah dinas Camat dirasa kurang nyaman dan tidak memadai seiring meningkatnya aktivitas koordinasi dan konsultasi. “Karena itu, mulai tahun 2006 sampai akhir tahun 2009, UPK mengalokasikan anggaran sebesar 10% dari Total Surplus Netto untuk mewujudkan pembangunan gedung ini” katanya.
Camat Banjarmangu, Sri Sumarni, S. Sos berharap dengan telah berdirinya bangunan kantor UPK ini semua kebutuhan anggota dapat terlayani dengan baik. Karena sudah milik sendiri, waktu untuk koordinasi dan konsultasi jadi lebih luwes. Selain itu, dengan suasana kantor yang lebih nyaman Ia berharap semangat kerja pengurus meningkat. “Ada harapan, bila semangat kerja pengurus meningkat, maka harapannya surplus juga meningkat. Dampaknya akan semakin banyak masyarakat pedesaan yang menerima manfaat dari kehadiran program PNPM Mandiri melalui semakin kuatnya UPK ini” katanya.
Bupati Drs. Ir. Djasri, MM, MT berharap apa yang dicapai oleh UPK Banjarmangu ini ditiru oleh kecamatan-kecamatan lain. Terbukti melalui pengelolaan yang professional, UPK tumbuh menjadi lembaga keuangan mandiri yang mensuplai kebutuhan modal Rumah Tangga Miskin dengan baik. Bukan tidak mungkin, lanjutnya, pengelolaan yang professional ini dapat meningkatkan peran UPK seperti halnya lembaga keuangan swasta layaknya Bank dan BKK. Bila modal semakin besar, maka pagu pinjaman pun akan semakin besar.
“Perlu digaris bawahi, karena dana kegiatan ini bersumber dari dana pemerintah, maka prinsipnya semua dana memang harus dikembalikan ke masyarakat. Dengan demikian saya berharap UPK menerapkan jasa pinjaman yang lebih rendah dibandingkan bank professional” katanya.
Berkaitan dengan aktivitas UPK ini Djasri mengakui, bila peran PNPM Mandiri perdesaan dalam mengentaskan kemiskinan ini sangat terasa sekali pengaruhnya. Rumah Tangga Miskin yang membutuhkan modal untuk meningkatkan kemampuan ekonominya sangat tertolong melalui keberadaan program ini. Apalagi jatuhnya bantuan dan pengelolaannya yang langsung di tangan masyarakat, tak dipungkiri membuat program ini dinilai sangat aspiratif dan langsung pada sasaran. “Terbukti masyarakat miskin bila diberi kesempatan dan pendampingan yang baik ternyata bisa memilih prioritas pembangunan bagi lingkungannya dan mampu mengelola keuangan dengan baik untuk peningkatan kesejahteraan bagi rumah tangganya” katanya
Sumber : SINI
Sumber : SINI
0 komentar :
Posting Komentar