Jumat, 26 Maret 2010

PNPM Mandiri Cakup 100 Desa Wisata

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat/PNPM Mandiri tahun 2009 juga akan masuk ke bidang pariwisata termasuk mencakup 100 desa wisata di Indonesia. Ini dimaksudkan agar pariwisata makin berkembang.

"PNPM Mandiri ini adalah program utama Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat yang mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat dari 17 kementerian maupun lembaga pemerintah. Namun hingga tahun ini baru tujuh kementerian yang sudah melaksanakan PNPM," kata Sekretaris Menko Kesra, Indroyono Susilo di Jakarta, Kamis (27/11).

PNPM Mandiri ada dua macam, yakni PNPM Inti dan PNPM Perkuatan. PNPM Inti menggarap perdesaan dan perkotaan, dimana setiap kecamatan di perdesaan dan perkotaan mendapat dana PN PM Mandiri sebesar Rp 3 miliar. PNPM Perkuatan, salah satunya adalah perkuatan bidang pariwisata.

"Sudah saatnya mendorong beberapa departemen untuk menggiatkan PNPM, termasuk Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Kita usulkan program 100 Desa Wisata untuk tahun 2009. Jadi di sentra-sentra destinasi wisata akan ada desa-desa yang kita perkuat untuk PNPM, tentunya disesuaikan dengan karakter desa atau apa yang menjadi ciri khas desa tersebut," kata Indroyono.

Misalkan, lanjut Indroyono, sebuah desa memiliki industri atau memproduksi keramik, makanan khas, batik, ukir kayu atau ukir batu, ini bisa dikembangkan dan menjadi tujuan wisata.

"Setelah turis berkunjung ke Borobodur di Jawa Tengah, bisa kita ajak ke desa wisata untuk melihat ukir batu. Tempatnya kita tata dengan bagus, ada brosur, ada restoran untuk singgah, ada yang berjualan souvenir. Nah, potensi yang ada ini kita bisa kita angkat dan tentunya memberi lapangan pekerjaan untuk masyarakat di desa tersebut," tutur Indroyono.

Bisa juga dibuat PNPM Perkuatan di bidang bela negara dengan melibatkan Departemen Pertahanan.

Bentuk kegiatannya adalah kecamatan atau desa di daerah perbatasan atau pulau terluar dipenuhi kebutuhannya, misalnya listrik masuk desa. "Dengan adanya listrik, maka mereka bisa menonton acara telev isi Indonesia, bisa berkumpul dan mendengarkan ceramah mengenai bela negara," kata Indroyono.

Sumber : Kompas 27 Nopember 2008


0 komentar :

Posting Komentar