BANJARNEGARA – Eksekutif dan legislative sepakat bahwa koordinasi
yang baik antar sektor menjadi penentu keberhasilan program pengentasan
kemiskinan. Karena lemahnya koordinasi menyebabkan penanganan program
pengentasan kemiskinan berjalan partial dan tidak berkelanjutan. Oleh
karena itu, baik Bupati Banjarnegara Drs. Ir. Djasri, MM, MT melalui
Sekda Syamsudin, S. Pd., M.Pd maupun Ketua DPRD Wahyu Kristianto, SE
melalui Wakil Ketua Saeful Muzad setuju bahwa perlunya komitmen yang
kuat dari eksekutif maupun legilatif terhadap keberhasilan program
penanganan kemiskinan yang diwujudkan dalam pelaksanaan program maupun
dukungan anggaran.
Hal tersebut mengemuka dalam Semiloka Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat-Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) Bagi Anggota DPRD Kabupaten
Banjarnegara yang diselenggarakan di Saung Mansur,kemarin. Menurut
Syamsudin, dalam proses pembangunan pro poor ini harus
berorientasi kepada penguatan kelembagaan. Karena melalu jalur
kelembagaan masyarakat ini proses partisipasi masyarakat dalam
pembangunan terwadahi. “Salah satunya adalah melalui penguatan peran
lembaga Musrenbang dalam perencanaan pembangunan” katanya.
Wakil Ketua DPRD Saeful Muzad juga menyetujui perlunya penguatan
peran lembaga musrenbang ini sebagai wadah perencanaan pembangunan. Ia
juga mengharapkan para anggota DPRD untuk menghadiri kegiatan musrenbang
karena berkaitan dengan peran DPRD dalam penetapan anggaran
pembangunan. “Selain itu, di lembaga tersebut anggota DPRD dapat
menyampaikan juga hasil penjaringan aspirasi dari wilayah yang
diwakilinya” imbuhnya.
Di lain pihak, menurut Suparjo, Kades Beji, Pandanarum, musrenbang
sebagai wadah penyalur aspirasi masyarakat sebenarnya sudah berjalan
sebagaimana mestinya. Hanya saja dalam realisasi kegiatan seringkali ada
perubahan-perubahan sehingga menyebabkan masyarakat merasa pesimis atau
melihat ada jalur lain yang lebih kuat dalam menyalurkan aspirasinya.
“Oleh karena itu, menurut saya, penting ditekankan adalah komitmen semua
pihak untuk mentaati hasil-hasil musrenbang. Bila itu yang terjadi,
maka penguatan kelembagaan akan tercapai” ujarnya.
Sementara itu, menurut Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa
(KPMD), Drs. Suroso, maksud dari penyelenggaraan semiloka ini adalah
untuk meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi program antar instansi
atau lintas sektor dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan penguatan
anggaran yang berpihak kepada masyarakat miskin. Sedangkan tujuannya
adalah untuk memperkuat komitmen DPRD dan SKPD dalam rangka
penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. “Harapannya
adalah disepakatinya strategi pelembagaan sistem pembangunan
partisipatif” katanya.
Sumber: http://banyumasnews.com/2010/05/24/koordinasi-menjadi-kunci-keberhasilan-program-pengentasan-kemiskinan/
0 komentar :
Posting Komentar