Senin, 20 September 2010

Banjir Musnahkan Proyek PNPM



BANJARNEGARA (KRjogja.com)  - Banjir besar sungai Lebak Menak di Dusun Sembir Desa Petir Kecamatan Purwanegara Banjarnegara, mengakibakan proyek jembatan penghubung antar dusun yang dibangun di atas sungai tersebut musnah.

"Pekerjaan proyek sudah mencapai 25 persen dan menelan dana Rp 39 juta dari rencana biaya Rp 147 juta dana PNPM," kata ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Petir, Khadirin, Senin (20/9).

Peristiwa itu terjadi Kamis lalu, menyusul terjadinya hujan deras.  Derasnya air, bakal jembatan yang menggunakan konstruksi gorong-gorong, lenyap dan nyaris tak berbekas lagi.

"Musibah banjir di luar jangkauan kami. Agar kejadian serupa tak terulang, desain jembatan akan dirubah," kata Khadirin. Kejadian itu sudah dilaporkan PPK Kecamatan Purwanegara berikut permintaan perubahan desain jembatan. Ia berharap,  desain cepat turun sehingga kegiatan dapat segera dilanjutkan kembali.

Para warga setempat sangat menyesalkan musnahnya proyek jembatan itu, karena sangat sulit dilalui sepeda motor dan kendaraan roda empat. Banyak motor mogok akibat terjatuh saat menyebarang dan truk pengangkut pasir terperosok.

Beberapa warga mengatakan,  sebelum sungai dibuat pondasi jembatan, mudah diseberangi jembatan, meski air deras. Sebaliknya  saat ini susah dilalui karena banyak batu yang hilang dan air menjadi dalam.

Kasubag Pengendali dan Pengawasan Kegiatan pada Bagian Pembangunan Setda Banjarnegara, Yogo Pramono, menyatakan telah meminta pengelola kegiatan PNPM Desa Petir agar membuat laporan. 
"Karena penyebabnya bencana, akan ada perhitungan sendiri," katanya.  (Mad)

Sumber : www.krjogja.com Tanggal 20 September 2010

1 komentar :

  1. Paino - FK Purwanegara15 Oktober 2010 pukul 22.49

    Berita tentang musnahnya Jembatan yang didanai PNPM tsb di atas (Berita Kedaulatan Rakyat) terasa sangat bombastis. Mengapa? Karena faktanya tidak sefatal itu. Fakta di lapangan adalah sbb:
    1. Jembatan yang ambrol adalah jembatan lama, bukan hasil dari PNPM. Pondasi jembatan yang dibangun PNPM berada di sebelah hulu/atas jembatan lama. Pondasi jembatan tsb hingga kini masih utuh. Dengan ambrolnya jembatan lama tsb, wajar kalau sulit dilewati.
    2. Adapun material PNPM yang hilang akibat terjangan banjir adalah berupa Buis beton yang ditaruh di atas pondasi jembatan baru, jumlahnya 24 buah, kurang lebih senilai Rp. 3 juta.
    3. Dari dana sekitar RP. 39 juta, belum semuanya digunakan untuk pembangunan pondasi, karena masih banyak berupa PC/Semen, yang disimpan di rumah salah satu warga, jumlahnya lebih dari 100 zak. Material lainya berupa batu dan pasir yang belum semuanya digunakan.
    4. Foto yang dijadikan ilustrasi berita di koran KR juga tidak tepat, karena foto tersebut bukan foto di wilayah Desa Petir. Entah wartawanya nyomot dari wilayah mana tuh?

    Kesimpulanya, wartawanya kurang chek and rechek nih!!!! dalam meliput berita

    BalasHapus