Kamis, 31 Maret 2011

85 Rumah Tangga Miskin Banjarnegara Terima Dana Plesterisasi

UANG PLESTERISASI: Bupati Djasri saat memberikan tali asih kepada warga miskin di Kecamatan Banjarmangu, Kabupoaten Banjarnegara,Jateng , Kamis (31/03). (foto:ebr/BNC)
BANJARNEGARA – 85 Rumah Tangga Miskin di wilayah Kecamatan Banjarmangu, Kamis (31/03) menerima dana Plesterisasi dari Unit Pengelola Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan Banjarmangu. Secara simbolis penyerahan bantuan dilakukan oleh Bupati Banjarnegara Drs. Ir. Djasri, MM, MT di sela-sela kegiatan peresmian Gedung baru UPK kepada perwakilan Rumah Tangga Miskin (RTM) Nikam Suryani dari desa Banjarmangu. Masing-masing RTM menerima dana plesterisasi sebesar Rp Rp 1.050.000;-.
Bupati Djasri menyambut baik apa yang dilakukan oleh UPK Banjarmangu karena telah secara nyata memberikan bantuan langsung kepada RTM yang bersumber dari pengembangan dana bantuan PNPM Mandiri Perdesaan. Hal ini, lanjutnya, patut ditiru oleh semua pengelola dana PNPM Mandiri Perdesaan di Kabupaten Banjarnegara. Karena menurut Djasri, apa yang dilakukan oleh UPK merupakan contoh dari keberhasilan program pengentasan kemiskinan yang sebenarnya. “Fasilitasi program yang dilakukan Pemerintah dikembangkan di tengah masyarakat. Jadi, masyarakat saling membantu saudaranya yang kekurangan secara mandiri” katanya.
Bila keberhasilan program PNPM Mandiri seperti ini dapat dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara, lanjutnya, bukan tidak mungkin angka kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara yang sekarang mencapai 18%, akan mengalami penurunan lebih cepat lagi. Bukankah idealnya, imbuhnya, pembangunan itu merupakan suatu upaya bersama bahu membahu antara pemerintah dengan rakyat. “Pemerintah berperan sebagai fasilitator dan rakyat menindaklanjuti dengan aktif dan cerdas upaya dari pemerintah tersebut” katanya.
Selanjutnya Djasri meminta kepada Pengelola UPK untuk terus mengembangkan kegiatannya seoptimal mungkin. Menurutnya, dengan pengelolaan dana Milyaran Rupiah dan dengan angka kredit macet sebesar 1% menunujukan pengurus UPK Banjarmangu telah bekerja dengan baik dan menunjukan juga bahwa UPK merupakan lembaga keuangan yang sehat. “Pesan saya, pegang terus kejujuran, kedisiplinan dan amanah yang Pengelola emban. Kehancuran suatu lembaga keuangan atau lembaga apapun akan terjadi ketika Pengelolanya tidak amanah dan tidak profesional” tegasnya.
Menurut Koordinator UPK, Ageng Manah, dana bantuan social tersebut berasal dari Surplus yang diperoleh dari pengelolaan Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP) dan Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Surplus tersebut diprogramkan untuk dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk pengembangan modal UEP dan SPP serta untuk Kegiatan Sosial. Untuk kegiatan social diarahkan pada peningkatan kesejahteraan Rumah Tangga Miskin. “Alokasi Surplus Netto UPK tahun 2010 sebesar Rp 95.308.000;- Untuk tahun 2011 kita patok target Rp 120 juta“ katanya.
Total asset yang dikelola UPK Banjarmangu, imbuhnya, adalah sebesar 3,3 M dengan dana produktif sebesar 3,05 M. Dana produktif tersebut dikelola untuk Usaha Ekonomi Produktif dan dalam bentuk simpan pinjam yang didistribusikan kepada 176 kelompok yang tersebar di 17 desa se wilayah kecamatan Banjarmangu. Rata-rata anggota kelompok adalah 15 orang dengan dana pinjaman maksimum per anggota 4 juta rupiah. “Dengan potensi seperti itu, capaian pertumbuhan kekayaan UPK dalam tahun 2010 mencapai 21 %” katanya.
Sementara itu, menurut Kepala KPMD Drs. Suroso, kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan secara garis besar terbagi dua yaitu kegiatan fisik dan non fisik. Kegiatanya berupa pembangunan sarana dan prasarana desa, Peningkatan Kualitas Hidup (PKH) serta Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPP). “Untuk penyaluran dan pengelolaan Dana PNPM dillakukan melalui UPK ini” katanya.
Sedangkan tujuan dari pelaksanaan program Alokasi Dana Sosial RTM ini, lanjutnya, diantaranya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahtaran RTM; mengurangi jumlah RTM. Dan yang berkaitan dengan harapan Bupati, imbuh Suroso, adalah menggali potensi masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam hal peduli lingkungan. “Wujud nyata program dilaksanakan dalam bentuk plesterisasi RTM di seluruh wilayah Banjarmangu” katanya (BNC/ebr)

Sumber: http://banyumasnews.com/category/barlingmascakeb/banjarnegara/