Jumat, 15 Oktober 2010

PNPM Mandiri Rangsang Warga Desa Gumiwang Swadaya Aspal Jalan

BANJARNEGARA – Salah satu tujuan program PNPM Mandiri adalah merangsang kemandirian masyarakat demi tercapainya kesejahteraan masyarakat miskin perdesaan. Salah satu strategi yang ditempuh oleh Tim Pelaksana PNPM Mandiri Kabupaten Banjarnegara adalah melalui bantuan dana untuk merangsang peran serta warga membangun desanya masing-masing.

Cara ini ternyata cukup efektif, terbukti dengan datangnya inisiatif dari warga Desa Gumiwang, Kecamatan Purwonegoro yang berswadaya mengaspal jalan desa. Besarnya swadaya warga mencapai Rp.30 juta. Selain itu, ada juga warga yang menyumbangkan tenaga, material, dan peralatan pendukung lainnya.
Ketua Tim Pelaksana PNPM Mandiri, Tulus Sugiharto mengatakan, PNPM Mandiri menggelontorkan dana sebesar Rp.191,2 juta untuk menutupi kekurangan dana pembangunan jalan sepanjang 1,2 kilometer di lingkar Pasar Gumiwang tersebut. “Dana yang dialirkan memang untuk merangsang peran serta warga. Salah satu realisasinya adalah di bidang sarana dan prasarana. Pengaspalan jalan termasuk di dalamnya,” ujarnya.
Senada dengan Tulus, Kepala Dusun Gumiwang, Bejo Sujarwo mengungkapkan bahwa warga desanya sangat antusias dengan program ini. Apalagi mereka juga menganggap bahwa pembangunan jalan tersebut penting untuk menunjang kelancaran arus ekonomi dan aktivitas masyarakat setempat.
“Program seperti ini harus dipertahankan supaya sinergi masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan melalui kebijakan, program, dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat bisa tercapai sesuai sasaran,” tegasnya. (Yoi) 

Jembatan Petir Kegawa Banjir

http://ngapak.rawins.net/2010/09/jembatan-petir-kegawa-banjir.html

Banjarnegara - Jembatan nang Dukuh Sembir, Desa Petir, Kecamatan Purwonegoro ambruk ketabrak banjir sekang kali Lebak Menak. Padahal jembatan sing mbangune dibiayani PNPM Mandiri nembe rampung 25%. Jembatan sing nyambungna Dusun Krinjing wis ngentekna duit Rp 39 juta sekang total anggaran Rp 147 juta. Buis beton alias gorong-gorong limang iji katut kegawa banyu. Material watu karo wedi ya pada ilang.

Ketua tim pengelola kegiatan (TPK) Desa Petir, Khadirin, wingi  (17/9) ngomong nek desain jembatane arep derubah men ora ambruk kenang banjir maning. Maune desaine nganggo jenis limpas banjir. Trus rencanane arep deganti dadi tipe jonggol. Desain limpas banjir nganggo gorong-gorong pancen gampang dadi penyakit. Nek mampet wujude malah persis bendungan.

Gara-gara pondasi jembatan sing ilang, penduduk sing arep liwat dadi kangelan. Jaman urung dibangun malah jerene gampang dinggo nyabrang. Siki kondisine dadi ragenah akeh logakan sing ketutup banyu. Arep ngelangi ya angel wong nyabrange nggawa montor apa mobil. Masa ngelangi karo manggul montor.

Kasubag Pengendali dan Pengawasan Kegiatan nang Bagian Pembangunan Setda Banjarnegara, Yogo Pramono wis prentah meng pengelolane kon gagian laporan masalah kerusakane. Mena kalebu force majoure, tetep bae kudu diitung. Sing penting ngitunge sing temenan ya, pak. Aja ana sing mlebungesak.